BINADOW.ID, BOROKO – Bendungan Pontak di Kecamatan Kaidipang, Bolaang Mongondow Utara, telah menjadi fokus perhatian masyarakat. Namun, dalam situasi yang memprihatinkan, bendungan yang berdiri sejak tahun 1986 ini belum pernah mengalami proses pengerukan selama puluhan tahun.
Bendungan Pontak memiliki peran sentral dalam menjaga kelangsungan pengairan lebih dari 568 Ha persawahan di Kecamatan Kaidipang. Meskipun memiliki peran strategis, upaya pemeliharaan dan perawatan terhadap bendungan ini tampak belum memadai. Penumpukan sedimentasi dan material di dasar bendungan menjadi ancaman serius terhadap kapasitas tampungan air serta aliran yang semakin terhambat.
Keberlanjutan fungsi bendungan menjadi kepentingan krusial bagi para petani dan masyarakat sekitar. Dalam kaitannya dengan pertanian dan sumber mata pencaharian utama, kesejahteraan mereka sangat tergantung pada akses terhadap air yang memadai. Oleh karena itu, upaya untuk memulihkan fungsi bendungan menjadi tuntutan mendesak.
Isman Korompot, salah satu warga di sekitar Bendungan Pontak, mengemukakan keprihatinannya terhadap kondisi bendungan. Ia meminta pemerintah daerah untuk segera mengambil langkah konkret dalam melakukan pengerukan. “Kami berharap pemerintah mendengarkan suara kami. Upaya pengerukan bendungan perlu segera dilakukan agar pertanian kami tetap berjalan dengan baik,” ujar Isman.
Perhatian serius dari pemerintah setempat diperlukan untuk mengatasi permasalahan yang ada. Dalam konteks ini, pentingnya langkah-langkah proaktif dalam menjaga dan merawat bendungan terbukti sangat mendesak. Pengalaman masa lalu, di mana hanya satu kali pengerukan dilakukan pada masa pemerintahan Drs. Hamdan Datunsolang, menggarisbawahi pentingnya konsistensi dalam pemeliharaan.
Masyarakat berharap agar pemerintah daerah dapat mengambil langkah tegas dalam menjaga dan merawat Bendungan Pontak. Kolaborasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat akan menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan sumber air yang vital ini. Dengan upaya bersama, diharapkan Bendungan Pontak dapat kembali berfungsi optimal dan mendukung pertanian serta kesejahteraan masyarakat setempat. [Ramdan Buhang]