BINADOW.ID, BOROKO – Hanya berselang dua jam setelah pengumuman hasil rekrutmen Panitia Pemungutan Suara (PPS) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), masyarakat dikejutkan dengan beredarnya screenshot percakapan WhatsApp yang diduga menunjukkan adanya praktik nepotisme dalam proses tersebut.
Screenshot yang cepat menjadi viral di media sosial ini memperlihatkan percakapan yang menunjukkan yang lolos seleksi PPS bukan berdasarkan kualifikasi dan kompetensi, melainkan hubungan pribadi. Dalam percakapan tersebut terungkap yang diloloskan hanya teman, sopir, mertua, beserta adik dari Ketua KPU Bolmut.
Beredarnya screenshot tersebut, berbagai elemen masyarakat, termasuk aktivis pemilu dan organisasi masyarakat sipil, segera menyerukan investigasi mendalam terhadap dugaan praktik nepotisme ini. Mereka menuntut agar pihak Badan pengawas Pemilu Bolmut segera mengambil tindakan untuk memastikan integritas dan kredibilitas proses rekrutmen PPS.
Ketua Lembaga Lembaga Pengawal Kebijakan Pemerintah dan Keadilan (LP.K-P-K) Bolmut, Fadli Alamri, menyoroti hal itu dengan tegas.
“Ini adalah indikasi serius bahwa proses rekrutmen tidak berjalan sesuai dengan prinsip transparansi dan profesionalisme. Kami meminta agar dilakukan investigasi menyeluruh dan segera mengambil tindakan terhadap pihak-pihak yang terlibat,” kata Fadli kepada media ini, Sabtu (25/05/2024)
Sementara itu, aktivis Bolmut, Ovan Laiya, juga mengkritisi hal tersebut.
“Nepotisme dalam rekrutmen PPS sangat merugikan masyarakat dan merusak kepercayaan terhadap KPU. Proses ini seharusnya mengutamakan kompetensi dan integritas, bukan kedekatan personal. Kami mendesak agar ada reformasi dalam mekanisme rekrutmen untuk mencegah terulangnya kejadian serupa,” kata Ovan.
Mereka meminta BAWASLU Bolmut yang diketuai Abdul Muin Wengkeng turun tangan dalam menangani dugaan praktik nepotisme ini. Masyarakat berharap Bawaslu dapat segera melakukan investigasi dan memberikan sanksi tegas jika terbukti ada pelanggaran.
Ketua KPU Bolmut, Djamaludin Juka, belum berhasil dikonfirmasi terkait dugaan praktik nepotisme ini. Masyarakat berharap KPU Bolmut memberikan klarifikasi dan segera mengambil langkah-langkah nyata dalam mengatasi permasalahan ini, guna menjaga integritas dan profesionalisme dalam penyelenggaraan pemilu di Bolmut.
Penulis : Ramdan Buhang