BIANDOW.ID, BOROKO – PT. Andalan Agri Mitra (AAM) dan PT. Sari Kresna Kimia, bekerja sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), mengadakan pelatihan penggunaan pestisida terbatas pada Jum’at, 24 Mei 2024. Acara ini diadakan di Resto Coach Coconut Beach, Komplek Pantai Wisata Batu Pinagut, Desa Boroko Timur, Kecamatan Kaidipang.
Pelatihan ini diikuti oleh 70 peserta yang terdiri dari 10 penyuluh pertanian, kepala BP3K dari setiap kecamatan, karyawan PT. AAM, dan petani mitra PT. AAM. Pembukaan acara dihadiri oleh Sekretaris Dinas Pertanian Bolmut Zulkan Pohontu, Estate Manager PT. AAM Fadly Kurniawan, Koordinator Pertanian PT. Sari Kresna Kimia Freddy Panjaitan, dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Provinsi Gorontalo Moh. Hamdi Payuyu, SP., M.Si.
Fadly Kurniawan menyatakan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari sosialisasi Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 43 Tahun 2019.
“Pelatihan pestisida terbatas ini sangat penting untuk menghindari kesalahpahaman terkait penggunaan pestisida dan untuk mencegah pelanggaran yang bisa berujung pada ranah pidana,” jelas Fadly.
Ia mengatakan bahwa pemahaman yang benar tentang penggunaan pestisida sangat penting untuk mencegah dampak negatif yang dapat menimbulkan trauma di kalangan petani. “Jika penggunaan pestisida tidak dilakukan dengan benar, petani bisa menghadapi masalah hukum yang serius. Hal ini dapat menyebabkan mereka enggan menggunakan pestisida, yang pada akhirnya berpotensi menyebabkan gagal panen dan berdampak pada ketahanan pangan daerah,” tambahnya.
Freddy Panjaitan dari PT. Sari Kresna Kimia menekankan pentingnya pemahaman yang baik tentang penggunaan pestisida untuk meningkatkan hasil produksi pertanian.
“Saya berharap para peserta dapat mengikuti pelatihan ini dengan baik. Pemahaman yang benar tentang penggunaan pestisida adalah modal penting untuk mencapai produksi yang lebih baik dan lebih besar,” ujarnya.
Sekretaris Dinas Pertanian Bolmut, Zulkan Pohontu, mengapresiasi langkah PT. AAM dan PT. Sari Kresna Kimia dalam menyelenggarakan pelatihan ini. Ia berharap pelatihan ini dapat meningkatkan pengetahuan petani dalam penggunaan pestisida sehingga dapat mengurangi dampak negatifnya. “Dengan adanya pelatihan ini, kita bisa menjaga keamanan dalam penggunaan pestisida. Pestisida memiliki manfaat besar jika digunakan dengan benar, namun juga memiliki potensi mudharat jika disalahgunakan,” harap Zulkan.
Pelatihan ini juga memberikan sertifikasi kepada peserta sebagai bentuk legalitas penggunaan pestisida yang benar. Sertifikat ini berlaku seumur hidup, sehingga petani tidak perlu mengikuti pelatihan ulang jika berpindah tempat. Proses penyaringan peserta dilakukan berdasarkan nama dan Nomor Induk Kependudukan (NIK) untuk memastikan keaslian peserta pelatihan. “Kami melakukan pelatihan ini by name by KTP, jadi tidak ada peserta yang joki. Semua benar-benar petani, bukan abal-abal,” ungkap Fadly.
Zulkan berharap ke depannya akan lebih banyak produk pestisida yang berbahan non-kimia.
“Kami berharap semakin banyak produk yang ramah lingkungan untuk digunakan oleh para petani,” katanya.
Pelatihan ini mendapat sambutan antusias dari para petani yang hadir. Banyak dari mereka yang aktif bertanya dan berdiskusi dengan para pemateri.
“Antusiasme ini menunjukkan bahwa para petani sangat peduli dan ingin meningkatkan pengetahuan mereka dalam penggunaan pestisida yang aman dan efektif,” ujar Freddy.
Pelatihan penggunaan pestisida terbatas ini merupakan langkah awal dari rangkaian kegiatan yang direncanakan oleh PT. AAM dan PT. Sari Kresna Kimia untuk tahun 2024. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan hasil pertanian di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan mendorong pertanian yang lebih aman dan berkelanjutan.
Penulis : Ramdan Buhang