BINADOW.ID, BOROKO – Dialog kedaerahan yang digelar oleh Kerukunan Pelajar Mahasiswa Indonesia Bolaang Mongondow Utara (KPMIBU) Cabang Limboto tak dihadiri Pemerintah Daerah. hal itu memantik kekecewaan dari paguyuban mahasiswa tertua di Bolmut ini. Kegiatan yang mengusung tema “Menggagas Wajah Bolaang Mongondow Utara Masa Kini dan Masa Depan” diselenggarakan di gedung BAPELITBANG Bolaang Mongondow Utara pada Sabtu (6/7/2024) dan dihadiri oleh berbagai organisasi kepemudaan (OKP).
Ketua Umum KPMIBU, Adriansa Pongoliu, menyampaikan kekecewaannya terhadap ketidakhadiran Pemda Bolaang Mongondow Utara. Padahal, mereka telah mengundang Pemda untuk hadir dan menjadi narasumber dalam dialog tersebut.
“Miris rasanya, kami dari representasi pemuda Bolmut dan juga mahasiswa merasa tidak dihargai dengan ketidakhadiran Pemda dalam dialog yang kami selenggarakan. Ada apa sebenarnya dengan Bolmut? Padahal, kami punya tawaran gagasan mengenai perubahan Bolmut ke depannya,” ujar Adriansa dengan nada kecewa.
Adriansa menjelaskan upaya mengadakan forum diskusi dengan Pemda adalah untuk membahas berbagai permasalahan daerah. Dialog ini juga merupakan bentuk apresiasi dan kepedulian mereka terhadap daerah. Dengan tema “Menggagas Wajah Bolmut Masa Kini dan Masa Depan”, Adriansa menekankan mereka ingin menjadi bagian dari perubahan positif di Bolmut dengan gagasan yang mereka tawarkan.
“Hari ini, kami sudah berupaya untuk mengadakan forum diskusi dengan Pemda. Tujuannya adalah untuk membahas semua permasalahan di daerah dan menunjukkan kepedulian kami terhadap Bolmut. Tema yang kami angkat, ‘Menggagas Wajah Bolmut Masa Kini dan Masa Depan’, jelas menunjukkan keinginan kami untuk berkontribusi dalam perubahan Bolmut ke depannya dengan gagasan yang kami tawarkan,” tutup Adriansa.
Sementara itu, Ersad Mamonto, salah satu senior KPMIBU, turut mengungkapkan kekecewaannya. “Pemda tidak peduli kepada mahasiswa dan diskusi keilmuan. Diskusi seperti ini padahal dapat mendorong ide-ide pembangunan,” ujar Ersad.
Mamonto menambahkan bahwa forum-forum diskusi seperti ini sangat penting untuk mendorong partisipasi aktif dari mahasiswa dan pemuda dalam pembangunan daerah. “Kami berharap ke depan, Pemda bisa lebih responsif dan mendukung kegiatan-kegiatan positif seperti ini,” pungkasnya.
Penulis: Ramdan Buhang