BINADOW.ID, BOROKO – Tepat satu tahun satu bulan Kapten Philip Mark Merthens, pilot Susi Air, disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua pimpinan Egianus Kogoya. Penyanderaan ini terjadi sejak 7 Februari 2023, setelah Kapten Philip mendarat di lapangan terbang Paro, Papua Pegunungan.
Pembela Hak Asasi Manusia (HAM), Theo Hesegem, menekankan bahwa negosiasi menjadi kunci utama untuk pembebasan Kapten Philip. “Kesepakatan melalui negosiasi adalah jalan tengah yang diharapkan dapat membawa solusi damai dan aman bagi semua pihak,” kata Theo dilansir Media Indonesia, Senin (11/3/2024).
Theo mendorong pembentukan tim negosiasi yang kredibel dan representatif dari pemerintah Indonesia dan TPNPB. Tim ini diharapkan mampu menyatukan pendapat dan mencapai kesepakatan untuk membebaskan Kapten Philip.
Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk membebaskan Kapten Philip, termasuk pengiriman logistik, lobi, dan pembentukan tim negosiasi sebelumnya. Namun, upaya tersebut belum membuahkan hasil.
Penyanderaan Kapten Philip telah menimbulkan keresahan di masyarakat, terutama keluarga dan kerabatnya. Situasi keamanan di Papua yang tidak stabil juga menjadi hambatan dalam upaya pembebasan.
Diharapkan dengan mengedepankan negosiasi dan solusi damai, Kapten Philip dapat segera dibebaskan dan situasi di Papua kembali kondusif.
Penulis : Ramdan Buhang